Welcome

Welcome to Neyoutha For Order and Further Information, Please SMS to 08174921002

Monday, November 28, 2016

Our First Camping and Hiking (Part 2) : Survival and Fun


Salah satu pesan ayah saat mau berangkat kemping adalah Bunda sama Abi harus bisa memasang tenda. Oke, sebelum sibuk mengeluarkan peralatan, yang pasti menentukan posisi strategis untuk memasang tenda. Karena kami semua pecinta keindahan, jadilah dipilih lokasi yang menghadap ruangan pemandangan Kota Bogor di bawahnya di latarbelakangi hutan-hutan pinus. Kami memilih tempat yang tidk jauh dari pintu masuk, dan tentu saja peradaban alias warung karena personilnya banyak yang masih belum berpengalaman. Termasuk aku tentu saja.

Pilihan pemandangan di depan tenda

Sibuk keliling-keliling eksplorasi alam

Penampakan tenda kami, setelah berbagai editan 



Suasana dalam tenda kapasitas 4 orang
Pemandangan Sisi Lain



Pemandangan belakang tenda dekat parkir mobil juga
Kami membawa 2 tenda masing-masing berkapasitas 4 orang, dan saat pemasangan awal anak-anak excited bertanya ini dan itu. Oh iya, Sementara kakak-kakaknya sibuk memasang tenda Teteh Yeska mendapatkan teman di sana kalau nggak salah namanya Sasa yang kemping bareng bertiga bareng mama papanya di tenda yang terpasang kokoh di atas mobilnya. Tenda kedua, yang memasang cuma aku dan Om Etu karena anak-anak mulai sibuk bermain yang lain sibuk menurunkan barang-barang.
Setelah tenda terpasang, barang-barang mulai di masukkan ke dalam tenda, terutama makanan, karena disana selain kawan dari bangsa manusia ada bangsa kera juga.Kera atau monyet ya? entahlah masih belum bisa menemukan perbedaannya. Nah mereka itu suka mencuri makanan, bahkan HP. "Kenapa nyuri HP Bun? emang bisa makenya?" pertanyaan Mas Abi, ketika kami sedang memasukkan barang ke tenda. Dan jawaban saya adalah, mereka itu kepo. Hihi...

Monyet atau Kera yaa? hehee...



Siap Bertualang

Lelah

Hujan ternyata membuat suasana jadi dingin dan lapar lagi. Peralatan memasak pun di pasang. Siang itu kami memasak dengan menggunakan kompor spiritus. Dan karena baru melihat, seperti biasa ada sedikit keributan penggunaan kompor yang sudah satu set dengan panci dan cereknya. Peralatan ini ringan dan mudah dan packing-able (kosakata baru nih) karena terbuat dari aluminium dan di desain khusus.
Ini Penampakan Kompor Spiritus Aluminium

Masak air buat yuuk


Tentang tenda, di Sukamantri Camping Ground ini disewakan juga tenda ada yang berkapasitas 4 orang di sewakan dengan harga IDR 105K dan tenda yang berkapasitas 8 orang dengan harga 205K. Nah untuk tenda berkapasitas 8 orang ini lumayan enak, bisa berdiri bebas di dalamnya.

Ini penampakan tenda berkapasitas 8 orang @ IDR 205K/malam

Alhamdulillah, selepas ashar gerimis mereda sebentar, jadi bisa sedikit keliling untuk hunting foto. Seperti biasa kalau aku yang hunting foto cuma sekitar foto kegiatan, pemandangan, dan tanaman-tanaman yang menarik perhatianku.

Tanaman-tanaman hutan


Spot foto, masih renovasi

Salah satu jenis vegetasi alamnya Pakis 
Daun Pinus


waktu kecil dulu suka mainan pucuk pakis ini 


Nemu bunga ungu yang ngumpet

Ini daun biasa banget yaa sering liat kan?... 

Bunga Kuning yang kecil diantara daun hijau, eyecatching ya?

Sore beranjak malam, saatnya memikirkan pemasangan api unggun. Nggak seru deh kalau kemping nggak ada api unggunnya. Selain menjual aneka makanan, ternyata warung yang ada menjual juga kayu bakar kering. Harga per-ikatnya IDR 25K. Hwaaa.... jadi tambah enak kempingnya, nggak perlu nyari kayu kering di hutan. Belum lagi di tambah layanan si mamang dari mulai menumpuk-numpuk kayu bakar sampai menyalakan  parafin.

Walaupun di warnai gerimis yang lumayan, sekitar jam 19.00 kami mulai menyalakan api unggun. Sebetulnya pemandangan kota Kota Bogor di depan tenda bagus banget kalau di foto. Tapi karena hujan, kamera besar sudah dimasukkan ke dalam mobil, jadi yang tersisa di tenda hanya perlengkapan darurat saja. Kalau dari kamera HP nggak keliatan lampu-lampunya.

Kalau di siang hari di sekitar kami tidak ada tenda-tenda lain. Malam harinya mulai banyak tenda-tenda lain yang terpasang di sekitar kami, jadi kami tidak sendirian. Bahkan semalaman itu kami tidur dengan alunan lagu Iwan Fals. Jadi hilanglah kesan spooky kemping di tengah hutan.





No comments:

Post a Comment